Pengelolaan Sampah Pasar Banjarsari Tanpa Tempat Transit, Fokuskan Pengangkutan Langsung
Kota Pekalongan,Jurnalis Kota Com - Jelang pembukaan Pasar Banjarsari pada Agustus mendatang, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di lingkungan pasar. Dindagkop-UKM Kota Pekalongan menegaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di Pasar Banjarsari tidak menggunakan tempat transit. Langkah ini diambil untuk menghindari penumpukan dan kondisi sampah yang tidak terurus di berbagai titik.
“Pengelolaan sampah di Pasar Banjarsari tidak diberi tempat transit. Kalau diberi, nanti akan menjadi kecil-kecil dan tidak terurus,” kata Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono saat monitoring di Pasar Banjarsari belum lama ini.
Ia mengungkapkan bahwa sistem pengangkutan yang digunakan kini adalah model langsung satu truk sampah langsung diangkut ke lokasi pembuangan akhir tanpa singgah.
Sebagai bentuk respons atas situasi darurat sampah yang terjadi belakangan ini, kedepan pengelolaan akan dipusatkan pada TPS3R di Pasar Kuripan. Lokasi ini akan dijadikan titik utama untuk mempercepat proses pengangkutan dan pengelolaan sampah pasar.
“Ini darurat sampah. Rencana kita pusatkan sementara di Pasar Kuripan, dan kami upayakan 24 jam pengangkutan bisa berjalan,” tandasnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah telah menyiagakan armada baru untuk mendukung proses pengangkutan nonstop tersebut. Armada tambahan ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menangani volume sampah di area pasar.
Dengan langkah ini, diharapkan lingkungan Pasar Banjarsari dapat bersih dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu oleh persoalan sampah yang menumpuk (Ifan/tim)
0 Komentar Untuk "Pengelolaan Sampah Pasar Banjarsari Tanpa Tempat Transit, Fokuskan Pengangkutan Langsung"
Posting Komentar